Harap Tunggu ....

Change Color

 

SEJARAH DESA BENDELAN

         Desa Bendelan pada awalnya merupakan areal hutan belantara dan semak belukar. Desa ini mempunyai asal usul sebagaimana daerah, tempat ataupun Desa seperti yang lain baik yang ada di bondowoso maupun di kabupaten-kabupaten lainnya yang berada di Indonesia. Awal mula terbentuknya Desa Bendelan ini ialah dimana ada seorang perantau dari madura yang datang ke daerah jawa yang mana terdapat enam orang bujuk yang membabat atau mengawali berdirinya Desa Bendelan, yang pertama adalah Bujuk Kalim, kedua Bujuk Sintu, ketiga Bujuk Wangi, keempat Bujuk Rina, kelima Bujuk Potealos, dan yang keenam adalah Bujuk Koros.

         Pemimpin dari keenam Bujuk tersebut adalah Bujuk Kalim. Asal usul dari nama Desa Bendelan yaitu saat Bujuk Kalim sedang jalan-jalan dan menemukan kain sutra 1 ikat atau 1 bendel di tepi jalan, karena penasaran dan penuh tanda tanya kallim diam sejenak lalu tempat itu diberinya ancer-ancer,kemudian beliau melanjutkan perjalanannya. Beberapa hari kemudian bujuk kallim dengan kelima bujuk lainnya datang kembali dengan maksud dan tujuan datang ke Bondowoso yaitu untuk mengurus kembali daerah atau tempat dimana ditemukannya bundelan kain yang terikat tersebut. Sambil duduk serta memperhatikan dan merasakan situasi sekitarnya kallim tertarik untuk bertempat tinggal di daerah itu. Maka dilakukanlah penebangan kayu dan pembersihan semak-semak untuk dijadikan tempat tinggal.

         Sebagaimana kebiasaan orang dahulu, bila tempat atau wilayah belum ada nama selalu diberi nama sendiri, hal itu juga dilakukan oleh kallim. Akhirnya nama yang dipilih untuk daerah tersebut ternyata tidak jauh dari kejadian yang sebelumnya dirasakan aneh, maka jadilah daerah yang dibabat dan dibersihkan itu diberi nama atau julukan bendelan. Saat ini masyarakat Bendelan selalui menghormati ”BUJUK KALLIM” dengan cara menyebut dia Mbah kallim serta tidak lupa selalu mendo’akan sebagai khususan, hal itu dilakukan sebagai bentuk terimakasih.

         Sampai saat ini tidak ada yang tahu pasti tahun berapa Desa Bendelan berdiri, karena pada saat itu masyarakat masih belum mengetahui mengenai hitungan tahun dan masyarakatnya masih banyak yang buta huruf. Jauh setelah era embah kallim, berdasar cerita mantan kepala Dusun Bendelan DEMU alias P. SAEHA yang merupakan tokoh serta saksi hidup menjelaskan bahwa Desa Bendelan dinyatakan resmi sebagai Wilayah Hukum yaitu tahun 1925. Menurut pak saeha, data tersebut diketahui dari catatan sejarah Bondowoso yang ditulis oleh bujuk pote alos. 

Setelah ke enam bujuk telah meninggal ada salah satu bujuk yang bernama bujuk kalim yang mana arwah beliau sampai saat ini masih sering merasuki ketubuh salah satu warga bendelan. Oleh karenanya warga bendelan setiap jum’at manis setelah sholat jum’atan melakukan pengajian bersama dikuburan, lalu untuk pagi harinya bersih-bersih.

Seiring dengan berjalannya waktu setelah Desa Bendelan terbentuk maka banyak orang-orang dari luar bertempat tinggal di desa tersebut, dan dari ke-enam bujuk tersebut salah satunya memiliki keturunan dan keturunannya tersebut menjadi warga Desa Bendelan. Setelah ke-enam bujuk tersebut meninggal dunia, warga yang bertempat tinggal di Desa Bendelan tersebut memutuskan untuk memilih seorang pemimpin atau biasa disebut kepala desa. Yang mana urutan Kepala Desa Bendelan dari yang awal hingga saat ini sebagai berikut :

1.     Pak Marun

2.     Pak Murdilan Ali

3.     Pak Walia

4.     Pak Kornadi

5.     Pak Tamam

6.     Pak Syaiful

7.     Pak Abdul Hamid

8.     Bambang Hartono.

 

Desa bendelan ini merupakan lahan kering sejak zaman dahulu, yang mana pada zaman dahulu warga desa bendelan ini rata-rata menanam sebuah komoditas singkong, akan tetapi ketika musim hujan warga setempat menanam komoditas jagung. Warga desa bendelan ini hingga saat ini masih banyak petani yang menanam komoditas singkong dan jagung, akan tetapi pada saat ini lebih dominan pada tumbuhan sengon.

Desa Bendelan ini memiliki sumber mata air, yang mana awal mula munculnya sumber mata air ini terjadi pada sekitar tahun 1972 , yang mana air sumber itu mengalir dari sebuah batu yang kemudian dialirkan melalui bambu dan saat ini telah diganti menggunakan paralon. Yang mana pemasangan paralon di air sumber ini terjadi ketika pada zaman pemerintahan kepala desa Bapak Walia. Yang mana Bapak Walia ini menjabat menjadi seorang Kepala Desa < 23 tahun.

Lalu terkait pengrajin besek ikan di desa bendelan ini dimulai pada masa pemerintah kepala desa yang bernama Bapak Walia. Terkait penjualan besek ikan pada zaman bapak kepala desa Bapak Walia ini masih belum menggunakan tekhnologi seperti sekarang (Mobil) melainkan dengan memikulnya dengan bambu, hal ini terjadi sekitar < tahun 1993. Untuk pengepulnya sendiri masih bertumpu di Dusun Pal 9

WEBSITE DESA BENDELAN
          Website Desa Bendelan merupakan sebuah media untuk menyampaikan berbagai informasi dan kegiatan yang ada di desa Bendelan. Webiste Desa Bendelan ini juga merupakan salah satu program kerja dari mahasiswa KKN Kelompok 252 Universitas Jember

 

 

Ada pertanyaan silahkan hubungi kami

Hubungi Kami di +62 852-0491-0800